PROFIL TK PKK LALOTENGAE DESA ROMPEGADING
KEC. LILIRIAJA KAB. SOPPENG
SULAWESI SELATAN
KEC. LILIRIAJA KAB. SOPPENG
SULAWESI SELATAN
Alhamdulillahi Rabbil Alamin,segala puji bagi Allah yang menguasai alam semesta, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan Hidayat-Nya sehingga segala aktifitas kesehatan kita dapat bernilai ibadah dalam menjalankan tugas kekhalifaan dimuka bumi.
Peletakan dasar untuk pengembangan pikir dan kepribadian anak sangat ditentukan oleh proses pembelajaran yang diberikan oleh orang tua sejak anak-anak masih berusia pra sekolah 0 hingga 6 tahun. Pengalaman yang diterima oleh anak-anak melalui proses pembelajaran lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan kelompok bermain dan Taman Kanak-kanak merupakan hal yang penting dan menentukan bagi anak untuk pengembangan ke depan. Pertumbuhan sikap dan sifat anak akan tergantung pada apa yang dilihat, diperoleh, dan diajarkan oleh orang lain kepada anak karena semua itu menjadikan sumber pengetahuan dan pengalaman yang akan dilakukan oleh anak
Taman Kanak-kanak bukanlah sekolah, sehingga sistem pembelajaran yang diterapkan pada TK tidak bisa disamakan dengan SD. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pembelajaran di TK antara lain bahwa belajar sambil bermain dan bermain seraya belajar. Bahwa dunia anak usia TK adalah dunia bermain dan sedang dalam masa pertumbuhan sehingga belum waktunya bagi anak usia TK untuk belajar sebagaimana yang dilaksanakan di sekolah. Dengan demikian tidak seharusnya anak TK dipaksakan untuk bisa membaca, menulis, dansebagaimana tuntutan beberapa orang tua. Kemampuan membaca, menulis dan berhitung akan diperoleh pada saat anak duduk di bangku sekolah.
Prinsip yang lain misalnya bahwa anak TK sedang belajar bersosialisasi. Anak TK pada umumnya masih sangat lekat dengan orang tua maupun keluarganya. Dengan demikian perlu ada masa belajar untuk “memisahkan” diri dari orang tua dan mulai berkenalan dengan orang lain. Kemampuan untuk berinteraksi dengan anak lain dari kalangan dan keluarga lain perlu dikembangkan, untuk memberikan bekal dalam bersosialisasi dengan masyarakat.Taman kanak-kanak mendidik serta membimbing anak sebagai persiapan untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya yang mampu berdiri sendiri dan mampu bertanggungjawab atas pembangunan bangsa serta memiliki kemampuan dasar sebagai bekal untuk memasuki jenjang selanjutnya, maka kurikulum TK secara keseluruhan berbentuk program yang mendukung pengembangan seluruh aspek perkembangan. Dengan dasar pertimbangan tersebut, maka program pendidikan TK PKK Lalotengae Desa Rompegading mencakup bidang-bidang pengembangan
1. Pendidikan Pancasila2. Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa
3. Kemampuan Berbahas
4. Perasaan, kemasyarakatan, dan kesadaran lingkungan
DASAR PENDIRIAN
Dasar pendirian Tamank Kanak-kanak PKK Lalotengae Desa Rompegading yaitu sebagai berikut :
1. Pasal 5 ayat 2 UUD 1945
2. UU no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional(lembaran negara tahun 2003 no
78, tambahan lembaran negara no 4301)Pasal 1 Ayat 14 menyatakan bahwa ”pendidikan anak
usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
78, tambahan lembaran negara no 4301)Pasal 1 Ayat 14 menyatakan bahwa ”pendidikan anak
usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani aga r anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut”
memasuki pendidikan lebih lanjut”
3. UU no 23 tahun 2002 tentang Perlindugan Anak. Pasal 9 ayat 1 bahwa : Setiap anak berhak
memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya
4. PP n 27 tahun 2008 tentang wajib belajar Pasal 1 ayat 1 wajib belajar adalah prorammemperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya
pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab
pemerintah dan pemerintah daerah.
VISI DAN MISI
VISI :Terwujudnya anak didik berprestasi,terampil,berbakat dan berbudi Luhur yang di dasari iman dan taqwa.
Misi :
1. Melaksanakan pembinaan professional guru.
2. Meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana sekolah.
4. Menggalang partisipasi masyarakat.
5. Mengembangkan kegiatan olahraga dan seni
6. Mengembangkan kegiatan keagamaan.
A. SEJARAH TK PKK LALOTENGAE DESA ROMPEGADING
I. Sejarah (letak geografis sekolah,sejarah sekolah)
1. Letak Geografis Sekolah.
TK PKK Lalotengae Desa Rompegading terletak di desa Rompegading Kec.Liliriaja Kab. Soppeng. Jarak dari ibu kabupaten ± 9 km.
2. Sejarah singkat sekolah.
Mulanya TK ini menumpang di saoraja Datu Pattojo,dan pada tahun 1998 pemerinta Desa membangun gedung untuk TK tersebut. Dan pada tahun 2003 terjadi penggabungan antara 2 Sekolah Dasar yakni SD 71 Maccini dan SD 72 Anrangae sehingga lokasi TK di ambil oleh gedung SD 71 Maccini,Maka TK lalotengae dipindahkanke SD 72Anrangae.TK PKKLalotengae Desa Rompegading terletak di desa rompegading Kab Soppeng.Jarak dari
ibu kabupaten ± 9 km.
TK PKK Lalotengae didirikan pada tanggal 1 Januari 1978 yang dirintis oleh mahasiswa KKN
IAIN Alauddin Makassar yang dinaungi oleh yayasan DDI Pattojo dengan nama TK LALOTENGAE DDI PATTOJO. Namun kemudian Yayasan melepaskan dan TK berpindah yayasan ke Yayasan PKK Desa yang kemudian berganti nama menjadi TK PKK LALOTENGAE DESA ROMPEGADING. TK ini terletak di tengah tengah yang di kelilingi oleh beberapa sekolah yakni sekolah dasar di sebelah Barat, Madrasah Aliyah di sebelah Timur, Madrasah Tsanawiah di sebelah Utara, di sebelah selatan perkampungan penduduk sehingga di berilah nama TK LALOTENGAE
ibu kabupaten ± 9 km.
TK PKK Lalotengae didirikan pada tanggal 1 Januari 1978 yang dirintis oleh mahasiswa KKN
IAIN Alauddin Makassar yang dinaungi oleh yayasan DDI Pattojo dengan nama TK LALOTENGAE DDI PATTOJO. Namun kemudian Yayasan melepaskan dan TK berpindah yayasan ke Yayasan PKK Desa yang kemudian berganti nama menjadi TK PKK LALOTENGAE DESA ROMPEGADING. TK ini terletak di tengah tengah yang di kelilingi oleh beberapa sekolah yakni sekolah dasar di sebelah Barat, Madrasah Aliyah di sebelah Timur, Madrasah Tsanawiah di sebelah Utara, di sebelah selatan perkampungan penduduk sehingga di berilah nama TK LALOTENGAE
Pembina atau pejabat yang pernah menjabat sebagai Kepala TK:
1. Rosdiana M. Tahun 1978 – 1980
2. Hasnah A Tahun 1980 – 1983
3. Hj. Marjuna, S.Pd Tahun 1982 sampai sekarangname
II. TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
TUJUAN
Program kegiatan belajar TK membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Adapun tujuan dari pendidikan yang diselenggarakan oleh TK PKK Lalotengae Desa Rompegading adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai potensin baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, pisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki Pendidikan Dasar,di samping itu membentuk anak dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Berkarakter Baik : mencakup 9 Pilar Karakter
2. Membantu anak mengembangkan kecerdasan yang optimal dalam aspek kognitif,
emosional dan spiritual
emosional dan spiritual
3. Membantu anak mencapai keseimbangan fungsionalisasi otak kiri dan otak kanan yang
dibingkai dengan nilai-nilai agama
dibingkai dengan nilai-nilai agama
4. Menguasai (kecakapan hidup) : problem solver, komunikator yang efektif, mudah
beradaptasi, mampu menghadapi tantangan, berani mengambil resiko.
beradaptasi, mampu menghadapi tantangan, berani mengambil resiko.
RUANG LINGKUP
1.Program kegiatan belajar dalam rangka pembentukan prilaku melalui pembiasaan yang
terwujud dalam kegiatan sehari-hari di TK yang meliputi Bidang pengembangan :
Moral dan nilai-nilai Agama
2.Program kegiatan belajar dalam rangka pengembangan kemampuan dasar melalui
kegiatan yang dipersiapkan oleh guru meliputipengembangan kemampuan dasar yaitu :
bahasa, kognitif, fisik / motorik, dan seni
terwujud dalam kegiatan sehari-hari di TK yang meliputi Bidang pengembangan :
Moral dan nilai-nilai Agama
2.Program kegiatan belajar dalam rangka pengembangan kemampuan dasar melalui
kegiatan yang dipersiapkan oleh guru meliputipengembangan kemampuan dasar yaitu :
bahasa, kognitif, fisik / motorik, dan seni
B. NAMA DAN TEMPAT KEGIATAN
1. NAMA
Semula TK ini bernama TK Lalotengae DDI Pattojo, namun kemudian yayasan DDI
melepaskan TK dan beralih ke Yayasan PKK Desa Rompegading dengan nama :
" TK PKK LALOTENGAE DESA ROMPEGADING "
2. TEMPAT KEGIATAN
Mengingat lokasi dan gedung belum ada masih dalam status pinjaman, maka untuk
sementara pusat kegiatan proses belajar mengajar dilaksanakan di gedung bekas SD
72 Anrangae.
C. JUMLAH ANAK DIDIK DAN WAKTU PENGAJARAN
1. JUMLAH ANAK DIDIK
Mengenai jumlah anak didik yang sekarang di bina oleh TK PKK Lalotengae Desa Rompegading adalah 33 orang laki-laki dan 37 perempuan dengan pembagian kelas A1, B1,B2.
2. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Adapun waktu berlangsungnya kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan inti atau kegiatan yang dilaksanakan di dalam kelas
Adapun kegiatan inti ini merupakan proses belajar mengajar yang berlangsung
setiap hari mulai pukul 08.00 - 10.30 kecuali hari minggu, hari libur nasional.
2. Kegiatan Upacara
Adapun tujuan kegiatan upacara ini yaitu untuk menanamkan rasa kedisiplinan anak secara
dini dan menumbuhkan semangat cinta tanah air dan pahlawan - pahlawan yang gugur dalam
perjuangan kemerdekaan.
3.Kegiatan Senam
Adapun tujuan dari kegiatan senam ini adalah agar anak dapat menyeimbangkan antara
gerak motorik kasar dan halus, selain itu untuk menyehatkan badan dan belajar menyesuaikan
gerak dan musik.gerak motorik kasar dan halus, selain itu untuk menyehatkan badan dan belajar menyesuaikan
4.Tambahan Pelajaran Agama .
Tambahan Pelajaran Agama Islam dilaksanakan 2 X seminggu yaitu hari senin dan hari kamis
setelah jam pelajaran sekolah bertujuan menanamkan nilai-nilai moral dengan pembiasaan-
pembiasaan dengan materi : doa-doa, surah-surah pendek, bacaan dan gerak sholat.
5. Kelompok Bermain.
Proses pembelajaran kelompok bermain ini berlangsung 4 X seminggu, bertujuan menampungsetelah jam pelajaran sekolah bertujuan menanamkan nilai-nilai moral dengan pembiasaan-
pembiasaan dengan materi : doa-doa, surah-surah pendek, bacaan dan gerak sholat.
5. Kelompok Bermain.
anak usia 3 tahun untuk persiapan memasuki usia TK
D. TENAGA PENDIDIK DAN KELAS-KELAS
TENAGA PENDIDIK
Tenaga pengajar adalah ada sarjana dan diploma II (yang sekarang pengikuti pendidikan di Universitas Negeri Makassar untuk SIyang mempunyai dedikasi dan komitmen yang baik dalam hal pendidikan. Para guru telah mengikuti berbagai pelatihan yang berhubungan dengan pendidikan. Pelatihan-pelatihan yang diikuti meliputi pendidikan anak pra sekolah, kecerdasan emosi, komunikasi efektif,student active learning, Development Appropriate Practices (DAP), Whole Language, Life Skill dan hal-hal lain yang berkaitan dengan isu terkini seputar pendidikan anak. Guru-guru dilatih untuk melihat setiap perkembangan anak. Ini bertujuan agar guru dapat memberikan dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara optimal.
2. KELAS-KELAS
Program-program TK PKK Lalotengae Desa Rompegading diperuntukkan bagi anak dari berbagai kelompok usia, mulai dari 3 sampai 6 tahun, dengan tingkatan kelompok :
- Kelompok Bermain 3 – 4 tahun
- Kelompok A (4-5 tahun)
- Kelompok B (5-6 tahun)
E. KONSEP PENDIDIKAN TK PKK LALOTENGAE DESA ROMPEGADING
Beberapa hasil penelitian telah membuktikan bahwa metode pendidikan pada usia dini akan menentukan keberhasilan seseorang di kemudian hari:
- Banyak praktek-praktek pendidikan yang salah yang dilakukan pada anak usia dini
(usia TK dan SD), sehingga pendidikan gagal menghasilkan siswa yang dapat berpikir
kritis dan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kehidupan (Sue
Bredekamp et. al,1992)
(usia TK dan SD), sehingga pendidikan gagal menghasilkan siswa yang dapat berpikir
kritis dan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kehidupan (Sue
Bredekamp et. al,1992)
- Hasil studi Howard (1980) menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan sistem
pendidikan yang salah, skor kreativitasnya akan menurun sebanyak 90% antara usia
5 sampai 7 tahun. Apabila sistem pendidikan tidak mendukung berkembangnya
kreativitas, maka penurunan ini akan berlanjut, sehingga pada usia 40 kreativitas
mereka hanya tinggal 2% saja.
pendidikan yang salah, skor kreativitasnya akan menurun sebanyak 90% antara usia
5 sampai 7 tahun. Apabila sistem pendidikan tidak mendukung berkembangnya
kreativitas, maka penurunan ini akan berlanjut, sehingga pada usia 40 kreativitas
mereka hanya tinggal 2% saja.
- Pada saat ini banyak terjadi kasus “anak karbitan” dimana anak menjadi korban dari ambisi
orang dewasa disekitarnya. Banyak orang tua yang salah kaprah dengan pengertian
pendidikan usia dini. Pendidikan diartikan dengan anak harus belajar baca, tulis, hitung
dengan cara yang serius dan kaku. Sehingga banyak anak yang harus menjalani proses-proses
belajar yang tidak sesuai dengan tahap perkembangannya.
orang dewasa disekitarnya. Banyak orang tua yang salah kaprah dengan pengertian
pendidikan usia dini. Pendidikan diartikan dengan anak harus belajar baca, tulis, hitung
dengan cara yang serius dan kaku. Sehingga banyak anak yang harus menjalani proses-proses
belajar yang tidak sesuai dengan tahap perkembangannya.
- Banyak orang tua yang bangga bila anaknya masuk ke kelas atau level tertentu dengan umur
yang lebih muda dari seharusnya.Padahal anak ibarat bibit yang jika ia bagus semenjak awal
maka akan tumbuh dengan subur dan sempurna pada tahap-tahap berikutnya.
E.I. METODE PENDIDIKAN
yang lebih muda dari seharusnya.Padahal anak ibarat bibit yang jika ia bagus semenjak awal
maka akan tumbuh dengan subur dan sempurna pada tahap-tahap berikutnya.
E.I. METODE PENDIDIKAN
1. Kami menerapkan metode yang dapat mendukung optimalisasai aspek perkembangan anak : student active learning (anak adalah pelaku yang aktif dalam membangun pemahamannya), inquiry based learning (proses belajar berpijak dari rasa ingin tahu anak), contextual learning ( ilmu dan penerapannya relevan dengan lingkungan dan keyakinan) dan tentunya brain based learning (cocok dengan cara kerja otak anak).
2. Developmenatally Appropriate Practices(DAP), seluruh metode dan kegiatan anak disesuaikan dengan tahap perkembangan anak.
3. Pendidikan karakter yang dirangkum dalam 9 Pilar Karakter yang diberikan secara eksplisit, sistematis dan berkesinambungan yang melibatkan aspek knowing the good, loving the good, and acting the good
4. Adapun 9 Pilar Karakter tersebut adalah :
1. Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya (love Allah, trust, reverence,loyalty)
2. Tanggung jawab, Kedisiplinan dan Kemandirian (responsibility, excellence,
self reliance, discipline, orderliness)
3. Kejujuran/Amanah dan Arif (trustworthines,honesty, and tactful)
4. Hormat dan Santun (respect, courtesy, obedience)
5. Dermawan, Suka menolong dan Gotongroyong/Kerjasama (love, compassion, caring,
empathy,generousity,moderation, cooperation)
6. Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja keras (confidence, assertiveness,
creativity, resourcefulness, courage,determination, enthusiasm)
7. Kepemimpinan dan Keadilan (justice, fairness, mercy, leadership)
8. Baik dan Rendah Hati (kindness, friendliness, humility, modesty)
9. Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan (tolerance, flexibility, peacefulness, unity)
Ditambah Kerapian, Kesehatan, Keamanan dan Kebersihan.
5. Metode pengajaran yang memperhatikan keunikan masing-masing anak, yaitu menerapkan
kurikulum yang melibatkan juga aspek kecerdasan majemuk manusia (multiple intelligences)
6. Lingkungan belajar yang hangat dan kondusif untuk belajar bagi anak
E.2. KURIKULUM TK PKK LALOTENGAE DESA ROMPEGADING
TK PKK Lalotengae Desa Rompegading mengacu kepada Kurikulum Nasional 2004 dengan pendekatan “Pembelajaran Holistik Berbasis Karakter (Character-based Integrated Curriculum), yaitu pembelajaran terpadu yang “menyentuh” semua aspek kebutuhan anak. Sebuah kurikulum yang terkait, tidak terkotak-kotak dan dapat merefleksikan dimensi, keterampilan, dengan menampilkan tema-tema yang menarik dan kontekstual.
Dalam mencapai kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai anak pada usianya, proses pembelajaran dirancang dalam tema-tema yang menarik dan kontekstual bagi anak. Proses pembelajaran juga menjadi semakin bermakna dan menyenangkan bagi anak dengan adanya area-area yang dapat membantu anak mengoptimalkan potensinya.
Setiap area mempunyai satu kegiatan khusus dan fokus bidang pengembangan tertentu, yang didampingi oleh satu orang guru. Setiap hari murid belajar di area-area dengan kelompok/kelasnya masing-masing. Murid dikelompokkan berdasarkan usia atau tingkat perkembangannya. Perputaran kelompok diatur sedemikian rupa sehingga setiap murid mendapat kesempatan untuk mengikuti beberapa kegiatan area.
Kegiatan di area ini akan dibantu sepenuhnya oleh guru. Area-area kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Dalam mencapai kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai anak pada usianya, proses pembelajaran dirancang dalam tema-tema yang menarik dan kontekstual bagi anak. Proses pembelajaran juga menjadi semakin bermakna dan menyenangkan bagi anak dengan adanya area-area yang dapat membantu anak mengoptimalkan potensinya.
Setiap area mempunyai satu kegiatan khusus dan fokus bidang pengembangan tertentu, yang didampingi oleh satu orang guru. Setiap hari murid belajar di area-area dengan kelompok/kelasnya masing-masing. Murid dikelompokkan berdasarkan usia atau tingkat perkembangannya. Perputaran kelompok diatur sedemikian rupa sehingga setiap murid mendapat kesempatan untuk mengikuti beberapa kegiatan area.
Kegiatan di area ini akan dibantu sepenuhnya oleh guru. Area-area kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. DRAMA :
Mengembangkan kemampuan anak dalam berimajinasi, bersosialisasi, dan
berkomunikasi. Bermain peran juga dapat membentuk karakter anak, serta melatih
anak untuk mengarang cerita sendiri.
2. BALOK :
Melatih anak bekerja dengan balok untuk mengembangkan kecerdasan ruang,
kreatifitas, imajinasi, konsep dasar matematika dan sains melalui eksperimen,
eksplorasi, dan kerja kelompok
3. Seni & Kreasi :
Mengembangkan motorik halus, keterampilan, kreatifitas, inisiatif,motivasi dan
estetika (keindahan)
4. IPA :
Mempertajam panca indra, rasa ingin tahu, serta melatih keberanian berekspresi,
bereksperimen dan eksplorasi dengan menggunakan berbagai warna, tekstur, air,
dan bahan alam lainnya. Selain itu juga mengantar anak untuk memahami konsep-
konsep dasar sains.
5. BAHASA, MATEMATIKA :
Mengenalkan konsep berhitung, persiapan membaca dan menulis. Termasuk melatih
konsentrasi dan berpikir logis.
6. AGAMA
Mengenalkan anak pada kegiatan ibadah untuk meningkatkan kecerdasan spiritual
anak seperti mencintai Tuhan dan ciptaan-Nya, serta kegiatan ibadah lainnya.
7. LINGKUNGAN
Mengenalkan beberapa tanaman, binatang ternak dan ikan, tempat hidup, makanan
dan cara pemeliharaannya, yang ditujukan untuk menanamkan rasa tanggung jawab,
kepedulian, dan cinta alam.
8. KOMPUTER (PERSIAPAN PENGEMBANGAN):
Mengenal komputer dan kegunaannya bagi kehidupan sehari-hari. Melatih anak untuk
berkreatifitas menggunakan komputer (melatih daya ingat, mengenal warna, bentuk,
ukuran, mengenal hewan, tumbuh-tumbuhan,mewarnai dan lain-lain) dan koordinasi
mata dan tangan
E.3 PROGRAM-PROGRAM
PRORAM STRATEGIS
- Pembinaan Profesionalisme Guru
- Peningkatan Pembelajaran Aktif
- Penataan Sarana dan Prasarana yang mendukung
- Peningkatan kegiatan olah raga dan seni
- Peningkatan kualitas keagamaan
PROGRAM KERJA JANGKA PENDEK
1. Proses Belajar Mengajar
a. Menyusun Program Semester
b. Menyusun Jadwal Kegiatan
c. Pelaksanaan Kegiatan PBM
d. Pengisian KLP
e. Tambahan Pendidikan Agama Islam 2 X Satu Minggu
2. Kemuridan
a. Pendaftaran/Penerimaan Murid Baru
b. Pengisian Daftar Induk
c. Pengelolaan Keadaan Murid
d. Kegiatan/ Latihan Seni dan Olah Raga
e. Kegiatan Tengah Semester I dan II
f.Penamatan/ Peralihan Anak Didik
3. Keuangan
a. Pengelolaan Uang Iuran
b. Mengumpulkan Dana Sosial
4. Peralatan/ Perlengkapan Sekolah
a. Inventaris Kebutuhan Alat Tulis
b. Inventaris Mobiler dan Alat Peraga
5. HubunganMasyarakat
a. Pertemuan dengan Yayasan
b. Pertemuan dengan Komite
PROGRAM
1. Pembentukan Unit Usaha yang akan dijadikan sebagai penopang jalannya operasional
yayasan (KOPERASI)
2. Penambahan Alat-Alat Permainan di Luar
3. Penambahan Sarana dan Prasarana Sekolah
PROGRAM KERJA JANGKA PANJANG
1. Pengadaan Tanah atau Lokasi untuk Pembangunan Gedung
2. Pembangunan Gedung
3. Pembangunan Rumah Dapur
E.4 TUJUAN SEKOLAH
- Wadah pembinaan pelatihan-pelatihan gugus TK, KKK TK, dan KKG TK, dan
mengaktifkan seminar dan loka karya.
- Meningkatkan Pembelajaran Aktif Kreatif Efekti dan menyenangkan (PAKEM)
- Mendukung tercapainya Proses Belajar Mengajar yang baik dan berkualitas
- Meningkatkan Peran Serta Masyarakat
- Meningkatkan keterampilan motorik kasar dan motorik halus anak
- Meningkatkan kualitas keagamaan.
PARTISIPASI MASYARAKAT
Dukungan masyarakat sangat besar, termasuk dari Kepala Desa dan tokoh-tokoh masyarakat. Bahkan, mereka ikut memasukkan anak-anaknya ke lembaga kami. Dalam pengelolaannya lembaga TK ini berusaha memanfaatkan potensi desa misalnya dengan merekrut tenaga pendidik asal desa setempat.
Dengan harapan inilah nantinya masyarakat diajak berfikir demi keberlangsungan masa depan anak cucunya, sehingga setiap kali membutuhkan kebijakan baru di sekolah, mereka semua diajak musyawarah untuk mengembangkan pendidikannya, termasuk pengetahuan tentang cara mendidk anak yang lebih baik dan efisien melalaui rapat komite sekolah.
Dengan harapan inilah nantinya masyarakat diajak berfikir demi keberlangsungan masa depan anak cucunya, sehingga setiap kali membutuhkan kebijakan baru di sekolah, mereka semua diajak musyawarah untuk mengembangkan pendidikannya, termasuk pengetahuan tentang cara mendidk anak yang lebih baik dan efisien melalaui rapat komite sekolah.
SDM Komite Sekolah : Ketua Komite TK pensiunan Kepala Sekolah dan Pengurus lainnya rata-rata berpendidikan SMA, bahkan ada yang berpendidikan S1. Pengurus komite TK dapat membantu yayasan memikirkan perkembangan TK kedepan.
melatih keberanian
2. Hasil Belajar :
Anak dapat menggerakkan lengannya untuk kelenturan, kekuatan otot
dan koordinasi.
3. Indikotor :
- Melambungkan dan menangkap kantong biji sambil berjalan/
bergerak
- Menangkap, melemparbola besar, bola sedang, dan bola kecil (tennis)
dengan memutar badan, mengayunkan lengan dan melangkah
4. Alat peraga :
- Bola Besar
- Bola Sedang
- Bola Kecil
fisik motorik
MAKALAH
FISIK MOTORIK
MENANGKAP
OLEH :
ANDI MARDAYA
PGAUD
KELAS A SOPPENG
FISIK MOTORIK
MENANGKAP
OLEH :
ANDI MARDAYA
PGAUD
KELAS A SOPPENG
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada ALLah Subhanahu Wa Taala yang telah melimpahkan Rahmat dan hidaya-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dendan judul ; "FISIK MOTORI". Dalam hal ini penulis membahas fisik motorik dalam hal kegiatan " MENANGKAP"
Anak didik menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menanamkan dan mengembangkan fisik motorik dalam rangka mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Sehingga perlu dilakukan sejak dini, disaat anak masih berada pada tahap perkembangannya yang relatif masih sangat peka. Sikap serta perlakuan dan permainan-permainan yang mengacu pada pengembangan fisik motorik akan membawa mereka ke arah perkembangan selanjutnya baik segi pengetahuan, sikap, maupun keterampilannya. Dan yang terpenting bekal pada tahap perkembangan selanjutnya.
Akhirnya penuilis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Mohon saran dan kritiknya bagi para pembaca demi kesempurnaan tugas makalah ini di kemudian hari. Penulis mengucapkan banyak terimah kasih dan semoga makalah ini berguna bagi siapa saja membacanya.
PENULIS
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kelenturan dan persiapan untuk menulis, keseimbangan, kelincahan danPENULIS
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peranan guru dalam mengembangkan pertumbuhan dan perkembangan Anak Usia Dini sangatlah penting artinya di samping di tunjang dari faktor keluarga dan lingkungannya, pendidikan tidak mungkin dilihat dan dirasakan dalam waktu singkat, tetapi baru dilihat dalam waktu yang lama, itulah sebabnya proses pendidikan tidak boleh keliru atau salah mengkondisikannya sedikpun.
Anak TK seperti yang kita ketahui sedang mengalami pertumbuhan, terutama pertumbuhan jasmani yang sangat pesat. Secara jelas hal tersebut dapat di lihat pada pertumbuhan motorik, koordinasi otot-otot dan kecepatan jasmaninya menunjukkan kemajuan-kemajuan yang mencolok. Pertumbuhan keterampilan motorik, baik motorik kasar maupun motorik halus pada anak, tidak akan berkembang melalui kematangan begitu saja, melainkan keterampilan itu harus dipelajari.
Pertumbuhan jasmani dan perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf,otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.
Perkembangan keterampilan motorik dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mencakup kesiapan belajar, kesempatan belajar, kesempatan berpraktek, model yang baik, bimbangan, motivasi, setiap keterampilan harus dipelajari satu demi satu.
Apabila salah satu faktor tersebut tidak ada, maka perkembangan keterampilan jasmani anak akan berada di bawah kemampuannya. Keadaan fisik motorik anak perlu ditingkatkan melalui kegiatan bermain untuk pengembangan kematangan dan pengendaliaan gerak tubuh. Pengembangan motorik anak yan baik akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan otot-otot otak anak, misalnya melalui kegiatan seperti menangkap, melempar, berlari dan lain-lain. Sebagai contoh, pada saat anak sedang bermain melempar atau menangkap bola tanpa adanya bimbingan, maka keterampilan tersebut akan dipelajarinya lebih lambat dan kurang efisien bila dibandingkan dengan anak yang sejak awal mendapat bimbingan, apakah bimbingan itu ari orang tua ataupun gurunya. Anak yang tanpa bimbingan pada awal melempar dan menangkap bola, karena tidak tahu caranya kemungkinan anak itu akan jatuh atau pada saat akan menangkap bola itu, dia tidak berhasil menangkapnya justru bola itu mengenai badannya.
Agar fisik/motorik anak dapat secara optimal tercapai maka diperlukan suatu stimulan. Stimulan adalah upaya orang tua atau keluarga untuk mengajak anak bermain dalam suasana penuh gembira dan kasih sayang. Aktivitas bermain dan suasana cinta ini penting guna merangsang seluruh sisem indera, melatih kemampuan motorik halus dan kasar, kemampuan berkomunikasi serta perasaan dan pikiran sianak.
B. PERUMUSAN MASALAH
A. Apakah pengertian motorik kasar dan pengertian menangkap
B. Bagaimana tujuan dan fungsi fisik/motorik
c. Bagaimana aspek pengembangan fisik/motorik pada anak dalam hal kegiatan menangkap
C. TUJUAN
pengembangan fisik/motorik pada anak dalam hal kegiatan menangkap.
Anak TK seperti yang kita ketahui sedang mengalami pertumbuhan, terutama pertumbuhan jasmani yang sangat pesat. Secara jelas hal tersebut dapat di lihat pada pertumbuhan motorik, koordinasi otot-otot dan kecepatan jasmaninya menunjukkan kemajuan-kemajuan yang mencolok. Pertumbuhan keterampilan motorik, baik motorik kasar maupun motorik halus pada anak, tidak akan berkembang melalui kematangan begitu saja, melainkan keterampilan itu harus dipelajari.
Pertumbuhan jasmani dan perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf,otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.
Perkembangan keterampilan motorik dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mencakup kesiapan belajar, kesempatan belajar, kesempatan berpraktek, model yang baik, bimbangan, motivasi, setiap keterampilan harus dipelajari satu demi satu.
Apabila salah satu faktor tersebut tidak ada, maka perkembangan keterampilan jasmani anak akan berada di bawah kemampuannya. Keadaan fisik motorik anak perlu ditingkatkan melalui kegiatan bermain untuk pengembangan kematangan dan pengendaliaan gerak tubuh. Pengembangan motorik anak yan baik akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan otot-otot otak anak, misalnya melalui kegiatan seperti menangkap, melempar, berlari dan lain-lain. Sebagai contoh, pada saat anak sedang bermain melempar atau menangkap bola tanpa adanya bimbingan, maka keterampilan tersebut akan dipelajarinya lebih lambat dan kurang efisien bila dibandingkan dengan anak yang sejak awal mendapat bimbingan, apakah bimbingan itu ari orang tua ataupun gurunya. Anak yang tanpa bimbingan pada awal melempar dan menangkap bola, karena tidak tahu caranya kemungkinan anak itu akan jatuh atau pada saat akan menangkap bola itu, dia tidak berhasil menangkapnya justru bola itu mengenai badannya.
Agar fisik/motorik anak dapat secara optimal tercapai maka diperlukan suatu stimulan. Stimulan adalah upaya orang tua atau keluarga untuk mengajak anak bermain dalam suasana penuh gembira dan kasih sayang. Aktivitas bermain dan suasana cinta ini penting guna merangsang seluruh sisem indera, melatih kemampuan motorik halus dan kasar, kemampuan berkomunikasi serta perasaan dan pikiran sianak.
B. PERUMUSAN MASALAH
A. Apakah pengertian motorik kasar dan pengertian menangkap
B. Bagaimana tujuan dan fungsi fisik/motorik
c. Bagaimana aspek pengembangan fisik/motorik pada anak dalam hal kegiatan menangkap
C. TUJUAN
Dalam penulisan makalah ini kami memaparkan bagaimana pengertian motorik kasar dan
kegiatan menangkap, begitupula tujuan dan fungsi dari pada fisik/motorik, serta aspek pengembangan fisik/motorik pada anak dalam hal kegiatan menangkap.
BAB II KOORDINASI MOTORIK
A. PENGERTIAN MOTORIK KASAR
Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Perkembangan motorik kasar yang tepat waktu, stabil dan kuat menjadi salah satu pertanda optimalnya perkembangan otak. Alat terapi dan kegiatan bermain diarahkan pada tujuan untuk memperkuat kontrol postural tubuh, gerakan ini mengandalkan kematangan koordinasi. Dalam perkembangan motorik kasar berkembang lebih dahulu daripada motorik halus. Hal ini dapat dilihat saat anak suadah dapat menggunakan otot-otot kaki untuk berjalan, berlari sebelum ia dapat mengontrol tangan dan jari-jarinya.
Namun tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan pada tahap yang sama karena melalui proses perkembangan yang berbeda antara anak.
Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerak jasmani melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi (Hurlock, 1978). Tanpa adanya perkembangan motoik, maka anak akan tetap tidak berdaya bagaikan bayi yang baru saja lahir. Apa yang bisa dilakukan bayi? Dia hanya bisa menangis dan tidak bisa melakukan hal yang lain.
Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi perkembangan individu dipaparkan oleh Hurlock 1996 sebagai beikut :
a. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.
b. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi yang tidak berdaya pada bulan-bulan pertama pada kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.
c. Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudahdapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris berbaris.
d. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkan atau menjadi anak yang fringer(terpinggirkan).
e. Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan selfconcept atau kepribadian anak.
B. TUJUAN DAN FUNGSI MOTORIK 1. TUJUAN
Tujuan pengembangan fisik/motorik di TK adalah untuk memperkenalkan dan melatih
gerak kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelolah, mengontrol gerakan tubuh
dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga
dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil .
2. FUNGSI
Fungsi pengembangan fisik/motorik di TK adalah sebagai berikut :
Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Perkembangan motorik kasar yang tepat waktu, stabil dan kuat menjadi salah satu pertanda optimalnya perkembangan otak. Alat terapi dan kegiatan bermain diarahkan pada tujuan untuk memperkuat kontrol postural tubuh, gerakan ini mengandalkan kematangan koordinasi. Dalam perkembangan motorik kasar berkembang lebih dahulu daripada motorik halus. Hal ini dapat dilihat saat anak suadah dapat menggunakan otot-otot kaki untuk berjalan, berlari sebelum ia dapat mengontrol tangan dan jari-jarinya.
Namun tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan pada tahap yang sama karena melalui proses perkembangan yang berbeda antara anak.
Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerak jasmani melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi (Hurlock, 1978). Tanpa adanya perkembangan motoik, maka anak akan tetap tidak berdaya bagaikan bayi yang baru saja lahir. Apa yang bisa dilakukan bayi? Dia hanya bisa menangis dan tidak bisa melakukan hal yang lain.
Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi perkembangan individu dipaparkan oleh Hurlock 1996 sebagai beikut :
a. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.
b. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi yang tidak berdaya pada bulan-bulan pertama pada kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.
c. Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudahdapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris berbaris.
d. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkan atau menjadi anak yang fringer(terpinggirkan).
e. Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan selfconcept atau kepribadian anak.
B. TUJUAN DAN FUNGSI MOTORIK 1. TUJUAN
Tujuan pengembangan fisik/motorik di TK adalah untuk memperkenalkan dan melatih
gerak kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelolah, mengontrol gerakan tubuh
dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga
dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil .
2. FUNGSI
Fungsi pengembangan fisik/motorik di TK adalah sebagai berikut :
- Melatih kelenturan dan koordinasi otot jari dan tangan
- Memacu pertumbuhan dan pengembangan fisik/motorik, rohani dan kesehatan anak.
- Membentuk, membangun, dan memperkuat tubuh anak
- Melatih keterampilan/ketangkasan gerak dan berpikir anak
- Meningkatkan perkembangan emosional anak
- Meningkatkan perkembangan sosial anak
- Menumbuhkan perasaan menyenangi dan memahami manfaat kesehatan pribadi.
Menangkap merupakan keterampilan gerak dasar manipulasi yang melibatkan penghentian momentum suatu benda serta mengendalikannya dengan menggunakan kedua tangannya. Pada dasarnya untuk gerakan menangkap dikerakteristikkan dengan cara menempatkan tangan pada posisi efektif saat menerima benda yang melayang, di pegang dengan kedua tangan sedemikian rupa serta dapat menunjukkan pengendalian terhadap objek yang di maksud.
Gerakan-gerakan dasar dilatihkan sedemikian rupa secara bertahap sehingga dikuasai oleh anak didik. Guru harus mencontohkan setiap gerakan dan anak didik di beri kesempatan untuk melakukannya bersama guru. Guru tidak hanya memberikan instruksi dan anak yang melakukan, akan tetapi kegiatan tersebut dilakukan secara bersama-sama. Gerakan juga harus bervariasi sehingga suatu permainan terdiri beberapa elemen gerakan dasar.
Agar anak dapat mengfungsikan motoriknya, tentunya memerlukan kemampuan penguasaan diri. Kemampuan penguasaan diri ini akan sangat terbantu oleh kerja otot tendon (motorik kasar) yang terlatih, serta kekuatan fungsi indra peraba yang di dukung oleh kemampuan visual yang baik lewat koordinasi mata-tangan yang sempurna. keseluruhan hubungan ini sekali lagi dapat dengan mudah dijelaskan dengan contoh sebagai berikut : Apakah koordinasi mata-tangan itu?. Anak kecil akan belajar apa yang dirasakan dengan tangan. Langkah yang di ambil yaitu :
Seorang anak yang koordinasi mata-tangan yang tidak terbentuk dengan baik, hanya dapat mengembangkan persepsi depan belakang dengan terbatas. Sehingga kemampuan anak menangkap apa yang diberikan juga terbatas, padahal kejelian melihat merupakan dasar syarat dalam mengukur kemampuan untuk memahami dan menyadari satu hal terlebih lagi yang abstrak. Untuk itu diperlukan lingkungan yang kondusif untuk anak.
Pendidikan anak hanya dapat berlangsung dengan baik apabila berada dalam lingkungan yang kondusif. Lingkungan yang kondusif adalah linkungan yang sedemikian rupa dapat menunjang terjadinya proses pendidikan. Penataan lingkungan rumah yang baik dan meyenangkan, serta suasana interaksi antar anggota keluarga, merupakan lingkungan yang baik bagi pendidikan anak. Orang tua sebaiknya menyediakan berbagai sarana yang diperlukan bagi perkembangan anak seperti alat permainan,tempat bermain, kesempatan bermain dan eksplorasi diri. Sarana dan alat yang bersifat mendidik adalah bukan yang mahal harganya akan tetapi yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak dalam berbagai aspek. Dalam situasi lingkungan yang kondusif, anak mendapat kesempatan untuk berkreasi dan melakukan eksperimen pengembangan dan eksplorasi diri. Dengan demikian anak dapat tumbuh dan berkembang secara lebih sehat dan kreatif. (prof.DR.H. Muhammad Surya : Bina keluarga)
Yang terpenting adalah memberikan kesempatan bagi anak untuk selalu belajar mengembangkan dirinya, hindarkan rasa penekanan-penekanan yang akan menghambat prose dalam mengasah motoriknya agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai tahap usianya. J.Bruner mengatakan bahwa setiap mata pelajaran dapat diajarkan dalam bentuk yang jujur secara intelektual kepada setiap anak dalam setiap tingkat perkembangan.(Prof. Dr. S. Nasution, MA : Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar).
Untu itu dalam pengembangan aspek motoriknya anak harus selalu distimulan. Stimulasi adalah upaya orang tua atau keluarga untuk mengajak anak bermain dalam suasana penuh gembira dan penuh kasih sayang. Aktivitas bermain dan suasana cinta ini penting guna merangsang seluruh sistem indera, melatih kemampuan motorik halus dan kasar, kemampuan berkomunikasi serta perasaan dan pikiran si anak.
Stimulasi dilakukan setiap ada kesempatan berinteraksi dengan anak setiap hari, terus menerus, bervariasi, disesuaika dengan umur perkembangan kemampuannya, dilakukan oleh keluarga (terutama ibu atau pengganti ibu). Stimulan harus dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan penuh kegembiraan anak dan ibu/pengasuh. Ingat jangan memberikan stimulan dengan terburu-buru atau memaksakan kehendak, tidak memperhatikan minat atau keinginan anak, atau anak mengantuk, bosan atau ingin bermain yang lain. Pengasuh yang sering marah, bosan atau sebel, maka tanpa disadari justru memberikan rangsangan emosional yang negatif. Karena pada prinsipnya semua ucapan, sikap dan perbuatan pengasuh adalah merupakan stimulan yang direkam, diingat dan akan ditiru atau justru akan menimbulkan ketakutan terhadap anak
Gerakan-gerakan dasar dilatihkan sedemikian rupa secara bertahap sehingga dikuasai oleh anak didik. Guru harus mencontohkan setiap gerakan dan anak didik di beri kesempatan untuk melakukannya bersama guru. Guru tidak hanya memberikan instruksi dan anak yang melakukan, akan tetapi kegiatan tersebut dilakukan secara bersama-sama. Gerakan juga harus bervariasi sehingga suatu permainan terdiri beberapa elemen gerakan dasar.
Agar anak dapat mengfungsikan motoriknya, tentunya memerlukan kemampuan penguasaan diri. Kemampuan penguasaan diri ini akan sangat terbantu oleh kerja otot tendon (motorik kasar) yang terlatih, serta kekuatan fungsi indra peraba yang di dukung oleh kemampuan visual yang baik lewat koordinasi mata-tangan yang sempurna. keseluruhan hubungan ini sekali lagi dapat dengan mudah dijelaskan dengan contoh sebagai berikut : Apakah koordinasi mata-tangan itu?. Anak kecil akan belajar apa yang dirasakan dengan tangan. Langkah yang di ambil yaitu :
- Meraba
- Bergerak
- Melihat benda yang membedakan bentuk, dan
- Mengerti
Seorang anak yang koordinasi mata-tangan yang tidak terbentuk dengan baik, hanya dapat mengembangkan persepsi depan belakang dengan terbatas. Sehingga kemampuan anak menangkap apa yang diberikan juga terbatas, padahal kejelian melihat merupakan dasar syarat dalam mengukur kemampuan untuk memahami dan menyadari satu hal terlebih lagi yang abstrak. Untuk itu diperlukan lingkungan yang kondusif untuk anak.
Pendidikan anak hanya dapat berlangsung dengan baik apabila berada dalam lingkungan yang kondusif. Lingkungan yang kondusif adalah linkungan yang sedemikian rupa dapat menunjang terjadinya proses pendidikan. Penataan lingkungan rumah yang baik dan meyenangkan, serta suasana interaksi antar anggota keluarga, merupakan lingkungan yang baik bagi pendidikan anak. Orang tua sebaiknya menyediakan berbagai sarana yang diperlukan bagi perkembangan anak seperti alat permainan,tempat bermain, kesempatan bermain dan eksplorasi diri. Sarana dan alat yang bersifat mendidik adalah bukan yang mahal harganya akan tetapi yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak dalam berbagai aspek. Dalam situasi lingkungan yang kondusif, anak mendapat kesempatan untuk berkreasi dan melakukan eksperimen pengembangan dan eksplorasi diri. Dengan demikian anak dapat tumbuh dan berkembang secara lebih sehat dan kreatif. (prof.DR.H. Muhammad Surya : Bina keluarga)
Yang terpenting adalah memberikan kesempatan bagi anak untuk selalu belajar mengembangkan dirinya, hindarkan rasa penekanan-penekanan yang akan menghambat prose dalam mengasah motoriknya agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai tahap usianya. J.Bruner mengatakan bahwa setiap mata pelajaran dapat diajarkan dalam bentuk yang jujur secara intelektual kepada setiap anak dalam setiap tingkat perkembangan.(Prof. Dr. S. Nasution, MA : Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar).
Untu itu dalam pengembangan aspek motoriknya anak harus selalu distimulan. Stimulasi adalah upaya orang tua atau keluarga untuk mengajak anak bermain dalam suasana penuh gembira dan penuh kasih sayang. Aktivitas bermain dan suasana cinta ini penting guna merangsang seluruh sistem indera, melatih kemampuan motorik halus dan kasar, kemampuan berkomunikasi serta perasaan dan pikiran si anak.
Stimulasi dilakukan setiap ada kesempatan berinteraksi dengan anak setiap hari, terus menerus, bervariasi, disesuaika dengan umur perkembangan kemampuannya, dilakukan oleh keluarga (terutama ibu atau pengganti ibu). Stimulan harus dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan penuh kegembiraan anak dan ibu/pengasuh. Ingat jangan memberikan stimulan dengan terburu-buru atau memaksakan kehendak, tidak memperhatikan minat atau keinginan anak, atau anak mengantuk, bosan atau ingin bermain yang lain. Pengasuh yang sering marah, bosan atau sebel, maka tanpa disadari justru memberikan rangsangan emosional yang negatif. Karena pada prinsipnya semua ucapan, sikap dan perbuatan pengasuh adalah merupakan stimulan yang direkam, diingat dan akan ditiru atau justru akan menimbulkan ketakutan terhadap anak
melatih keberanian
2. Hasil Belajar :
Anak dapat menggerakkan lengannya untuk kelenturan, kekuatan otot
dan koordinasi.
3. Indikotor :
- Melambungkan dan menangkap kantong biji sambil berjalan/
bergerak
- Menangkap, melemparbola besar, bola sedang, dan bola kecil (tennis)
dengan memutar badan, mengayunkan lengan dan melangkah
4. Alat peraga :
- Bola Besar
- Bola Sedang
- Bola Kecil