Selasa, 17 Agustus 2010

Kabupaten Soppeng - Sulawesi Selatan


ProfilNama Resmi : Kabupaten Soppeng
Ibukota : Soppeng
Provinsi : Sulawesi Selatan
Batas Wilayah :
Utara: Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Wajo
Selatan: Kabupaten Bone
Barat: Kabupaten Barru
Timur: Kabupaten Bone dan Kabupaten Wajo
Letak Geografi :
Kabupaten Soppeng terletak didepresiasi Sungai Walanae, yang terdiri dari daratan dan perbukitan. Daratan seluas + 700 km2 berada pada ketinggian rata-rata kurang lebih 60 M.

Perbukitan yang luasnya + 800 Km2 berada pada ketinggian rata-rata +200M diatas permukaan laut. Ibukota Kabupaten Soppeng yaitu Kota Watansoppeng berada pada ketinggian + 120 M di atas permukaan laut.
Jumlah Penduduk :
220.951 Jiwa (Sensus Penduduk Tahun 2004)
Wilayah Administrasi :
Kecamatan: 7, Desa: 49, Kelurahan: 21
Website :
http://www.soppeng.go.id

Sejarah

SEJARAH TERBENTUKNYA KERAJAAN SOPPENG

Soppeng adalah sebuah kota kecil dimana dlm buku-buku lontara terdapat catatan tentang raja-raja yg pernah memerintah sampai berahirnya status daerah Swapraja, satu hal menarik sekali dalam lontara tsb bahwa jauh sebelum terbentuknya kerajaan Soppeng, telah ada kekuasaan yg mengatur daerah Soppeng, yaitu sebuah pemerintahan berbentuk demokrasi karena berdasar atas kesepakatan 60 pemukan masyarakat, namun saat itu Soppeng masih merupakan daerah yang terpecah-pecah sebagai suatu kerajaan2 kecil. Hal ini dapat dilihat dari jumlah Arung,Sulewatang, dan Paddanreng serta Pabbicara yang mempunyai kekuasaan tersendiri. Setelah kerajaan Soppeng terbentuk maka dikoordinir oleh Lili-lili yang kemudian disebut Distrikvdi Zaman Pemerintahan Belanda

Arti Logo

1. Dalam mytologie pembentukan pemerintahan teratur, pertama burung kakatua digambarkan sebagai duta pembawa berita sehingga diketemukan Raja pertama dari Soppeng yang membawa daerah ini kepada keamanan, keadilan dan kemakmuran.

2. Kabupaten Soppeng dari dahulu adalah daerah agraris menyebabkan rakyatnya makmur dan dapat mengekspor bahan pangan seperti beras, jagung, kedele, kacang tanah, wijen. Begitupun tanaman-tanaman tahunan seperti tembakau, bawang dan lain-lain.

3. a. "Karawi " adalah hiasan kanak-kanak yang digantung didadanya, biasanya diberikan ukiran-ukiran merupakan azimat. b. Lukisan tengah dari karawi ini, merupakan gambar bunga yang bertajuk lima, melambangkan azimat Kabupaten Soppeng. c. Lukisan pinggir karawi merupakan kata bahasa daerah yang diambil dari kalimat berbunyi : " Eppamua Parajai Tanah, Iyami Naripagenne Lima Rirapimami AsellengengE Naritambaina Koritu Sara, Iyanaritu : Pammulanna Ade Maduanna Rapang, Matellunna Bicara, Maeppana Wari, Malimanna Sara. d. Makna kata-kata adat itu adalah :

Ade, maknanya keselarasan guna kebaikan umum
Rapang, maknanya hukum/pedoman
bicara, maknanya mufakat kepada yang bernilai tinggi atau peradilan
wari, maknanya pembidangan dan pembatasan untuk ketegasan batas-batas dan kedudukan tiap sesuatu
sara, maknanya hukum agama

Sesungguhnya kelima azas ini menjadi petunjuk dalam setiap bidang kehidupan.

4. a.Semboyang ini berasal dari kalimat amanat masyarakat kepada pucuk pimpinan pemerintahan dikala pelantikannya. Dahulu diucapkan oleh Matoa Bila atas nama rakyat kepada Datu yang menerima pemerintahan kekayaan Soppeng antara lain berbunyi : " Dongirikeng temmatipa, salipurikkeng temmadinging, wessekkeng temmakap". b. Arti semboyang ini :

Dongiri Temmatipa, yaitu membimbing dan mara pejabat pemerintah setiap waktu memberikan perhatian kepada karya rakyat dan dimana perlu memberi bimbingan kepada kesempurnaannya supaya kerja itu membawa hasil yang menguntungkan. Salipuri Temmadinging, yaitu memelihara kesehatan badaniah dan bathiniah. Dimaksud agar pejabat pemerintah mengusahakan pengadaan sandang, perumahan dan pendidikan, supaya rakyat dengan segala kegiatannya dapat dilaksanakan dengan baik. Hendaknya dipergunakan semboyang " Beribadatlah agar dalam tubuh yang sehat bersemayam jiwa yang sehat".
Wesse Temmakapa, yaitu mengusahakan kerukunan dan kedamaian antara semua golongan dan anggota-anggota masyarakat supaya masyarakat itu merupakan kesatuan tenaga yang besar guna menghadapi setiap kerja pembangunan.

Hubungan semboyang dongiri temmatipa dan wessetemmakapa mengisyaratkan bahwa pengadaan bahan pangan rakyat mendapat perhatian sepenuhnya guna kemajuaannya dimana daerah ini terkenal dengan julukan lumbung padi.

5. Warna Lambang :

Latar belakang warna biru muda

Bulu kakatua warna putih, paru dan kaki warna abu-abu
Padi warna kuning emas
Buah Kapas : a. Bijinya warna putih. b.Kelopaknya warna kuning muda.
Karawi warna kuning emas dan huruf bugisnya warna hitam
Pita dibawah lambang warna merah dan huruf bugisnya warna putih.

6. Kata-kata bahasa daerah dalam lukisan karawi, begitupun semboyang diatas pita diukir dengan bahasa daerah dan huruf lontara (daerah) yang menggambarkan kebudayaan daerah yang sudah tua umurnya.

0 komentar:

Posting Komentar